Jumat, Februari 04, 2011

memang gue bukan mereka

tadi abis beli dua novel untuk penghibur lara atas kebodohan gue.. :p sempet bimbang deh waktu di deretan novel-novel, mau beli berapa banyak? masalahnya lagi ga ada diskon, dan lagi duit gue juga menipis apalagi setelah gue online shop..zzzz
dan setelah ada peperangan dalam batin gue, akhirnya gue beli 2 buku artinya gue mengeluarkan uang 80rb (yang satu 30rb sama 50rb). itu juga karena terngiang sms lama dari salah seorang senior gue yang bilang dia sekali beli buku sampe 200rb (whew..jauh banget bedanya sama gue yang beli buku aja sampe mikir 800x, padahal gue suka banget baca buku :|)

akhirnya gue membeli novel teenlit 'Pertama Kalinya' karangan Sitta Karina dkk, sama novel chicklit 'Life Swap' kenapa gue milih novel-novel romantis kacangan kayak gini? karena emang gue nyambungnya ya kayak novel-novel gini. bukan berarti gue ga nyambung kalo baca-baca buku (novel) sastra sebutlah karangan Pramoedya, atau karangan Remy, gue juga suka baca novel-novel lama, salah satu favorit gue si Jamin dan si Johan yang bikin gue nangis bombay bacanya, tapi gue merasa gue ga bisa nulis yang seberat itu, karena karakter gue bukan ke arah seperti itu.

boleh dibilang gue ada sedikit beban moral ketika gue masuk jurusan Jurnalistik. sepertinya ketika lo masuk jurusan Jurnalistik maka elo diharapkan akan dapat menulis dengan baik dan menghasilkan karya-karya literatur yang fantastis, yang kalo orang baca bakal mikir,'OMG, bahasanya keren abitch!'

well..jujur aja, gue kadang-kadang suka banget ngintilin (baca: ngebaca sembunyi-sembunyi) tulisan-tulisan senior gue. dan ketika ngebaca itu gue cuma diem daaaaannnnn......
bingung..sambil mikir 'ini teh maksudnya apa ya???'
ini gue nya yang emnag bego, otaknya kecil, ga punya kosa kata banyak, ga banyak baca, atau emang tulisan senior gue emang bahasanya terlalu beraaaaaat beungeut. -______-

alhasil, gue sangat merasa minder dengan tulisan-tulisan senior-senior gue (bener ga ya?kok gue merasa ada yang aneh dengan kalimat gue barusan). gue merasa tulisan-tulisan yang gue hasilkan, baik tugas, blog, tulisan di majalah kampus ga bisa sebagus mereka. sampai kadang-kadang gue berpikir, 'gue nih kuliah di jurusan jurnalistik atau jurusan sastra sih?' saking tulisan senior gue tuh udah kayak karya sastra tahun 60an.

sempat gue juga terobsesi seperti itu dan mencoba ngebuat beberapa puisi kontemporer dengan ngikutin gaya nulis senior gue. dan berakhir mengenaskan. haha.. :p
salah satu dosen gue pernah bilang, kalau banyak nulis nanti dari tulisan itu akan terlihat gimana gaya tulisan kita yang sebenarnya. dan dari situ gue sadar, emang nulis dengan gaya tahun 60-80an bukan gaya gue, gaya gue adalah tulisan-tulisan tentang anak muda yang mabuk karena cinta dan bermasalah karena persahabatan. ya, memang itulah gaya gue, dan gue berbeda dari mereka. mungkin apa yang gue baca dari kecil, sampai beranjak remaja memang menentukan gaya tulisan gue juga. sejak kecil gue emang lebih suka baca novel anak-anak dan dewasa (ga pake ke novel remaja), jadi apa yang ada dipikiran gue untuk diolah jadi sebuah cerita hanya tema-tema kacangan seperti itu.

dan sekali lagi gue teringat kata-kata temen gue yang seorang pencinta fotografi, 'gue masuk jurnal bukan karena gue suka nulis, tapi karena gue suka motret.'
sama lah kira-kira ke gue, gue suka nulis, tapi bukan tulisan macam sastra berat seperti itu. lagian jurusan jurnalistik kan isinya ga cuma tulisan mengenai fakta atau kalo yang fiksi hanya tulisan-tulisan sastra yang berat. gue yang menentukan diri gue sendiri, dan memang gue bukan mereka. :)

1 komentar:

bugs bunny mengatakan...

well this is the last,,, akhirya beres juga baca dari awal sampe yg ini,,, di tunggu lagi posting nya,,, baca dari jam 01:18:22 sampe 03:20:- (wew sempet2nya ngitung,xp)lumayan lah buat obat galau,insomnia, dan "MISSN'"... maaf kalo cmnt saya mmbuat anda risih,, keep writing girl
THANKZ
rmbrDname??

Posting Komentar