Kamis, Agustus 12, 2010

jembatan pelangi (2)

"namaku Diana, maaf sudah membuatmu kaget dan tentang kejadian tadi pagi, aku tidak bermaksud untuk menghalangi jalanmu. sekali lagi aku minta maaf" , katanya sambil mengusap air matanya.
Glen hanya terus menatap gadis di depannya ini yang sedang sibuk mencari tissue.
rasa apa ini? ada perasaan untuk melindungi gadis ini. siapakah dia sebenarnya?
"pakai ini", Glen pun menyodorkan sehelai saputangan kepada gadis itu.
"tapi....??"
"tidak apa-apa. lebih baik dikeluarkan daripada tidak sama sekali.lagipula dimana rumahmu?kenapa kau seharian berdiri di depan jembatan, kan menghalangi lalu lintas orang disini!"
gadis itu hanya terdiam.
tidak lama kemudian hujan deras telah berhenti berganti angin sejuk dan..
"pelangi!waaaahhhhh.. indah sekali pelanginya!!"
Glen kaget dengan teriakan gadis itu.
mungkin sebenarnya gadis ini memang gila.
"aku sangat suka pelangi!", tiba-tiba gadis itu menoleh dan tersenyum pada Glen.
Glen hanya menatapnya waspada, "baiklah. sudah saatnya aku pergi. simpan saja saputangan itu untukmu." 
"terima kasih", kata Diana.
"terima kasih... Glen"

******

Glen mendengarnya. Glen mendengar Diana menyebut namanya. darimana?darimana dia tahu namaku?
"Pak. kita mau langsung pulang ke rumah?"
"tolong lewati jembatan yang tadi pagi ya..saya ingin memastikan seuatu"

dan..... masih ada. masih ada Diana disana.tidak berdiri. duduk di salah satu anak tangga.
"berhenti" kata Glen.
segera saja mobil sedan hitam itu berhenti di tepi jalan dan salah satu pintu membuka.
"apa yang kamu lakukan sore-sore begini disini?kenapa tidak pulang??"
Diana mendongak. "aku tidak punya rumah."
"aku baru saja datang 2 hari yang lalu."
"ayo ikut denganku", kata Glen sambil menggaet tangan Diana dan membantu gadis itu berdiri.
"tidak apa-apa kan?", tanya Diana sambil melihat ke arah mobil Glen.
"tidak apa-apa. sudah menjadi tanggung jawabku. ayo cepat."

sudah menjadi tanggung jawabku? memangnya siapa dia??






0 komentar:

Posting Komentar